Minggu, 31 Januari 2016

Belajar..! Kenapa..?

Apa kabar semua,.. saya ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan sekalian yang sudah rela untuk kehilangan beberapa menit dalam waktu hidupnya demi membaca artikel ini. Apakah akan sia-sia? Ya mungkin saja, setidaknya cukup banyak waktu yg terbuang ketika membaca artikel ini seperti rekan-rekan bisa membaca sekurang-kurangnya 10 update status orang lain kalau misalkan rekan-rekan mengabaikan tulisan ini. Atau mungkin pengetahuan umum seperti siapa saja dari teman rekan-rekan di Facebook yang sedang bermasalah dengan pasangannya di hari ini yang pada umumnya akan update dengan kata-kata sedih atau kecewa.

Suuut,.. sudahi saja untuk rutinitasnya. Sekarang masuk ke pembahasan apa yg saya tulis di artikel ini. Tentunya saya dan rekan-rekan sebagai mahasiswa tau arti dari kata "belajar". Jika memang ada yg tidak tahu sepertinya perlu cek kesadaran. Tapi kata "belajar" sedikit terdengar melelahkan, seperti kerja romusa saja. Karena yang terbayang dari kata belajar adalah sebuah malam yang sunyi dimana orang lain menikmati malam yang indah sedang kita di siksa dengan rangkayan kalimat dan huruf yang harus kita pahami sebelum kita di eksekusi keesokannya. Bukan hanya itu, belajar kerap kali membuat kita stres sehingga selalu ada pilihan "pelajari atau bunuh diri" dalam kepala kita yang sering membuat kita bimbang.

Tapi yang lebih gila dari itu semua adalah ketika kita belajar, justru semakin kita tau bahwa kita banyak tidak tahu. Hal tetsebut membuat kita sadar bahwa diidolakan setiap mahasiwa dan dicintai semua dosen dikampus karena keilmuan kita adalah mitos. Okelah untuk menutupi itu semua jangan berharap yang tidak-tidak, dan cukup belajar demi masadepan kita. Tapi tunggu dulu... apa ilmu yg kita pelajari seperti sekarang ini yang akan bermangfaat untuk masadepan kita? 
Teori kah,.?
Penelitiankah,.?
Bahasa ilmiahkah,.?
Algoritma kah,.. atau Metodologi penelitian,..?
Aaaaahhhh.... apa-apaan yang kita lakukan ini..?

Sadarkah waktu yang kita habiskan ini bertahun-tahun ini untuk apa? Perlukah kita melakukan ini?
Ya wajar jika keluar pemikiran seperti itu dalam kepala kita ditengah-tengah siksaan ini. Tapi sadarkah teman-teman betapa beruntungnya kita sekarang? Kita didak perlu menghabiskan waktu bertahun-tahun seperti Einstein untu mempelajari hukum grafitasi, atau mengabdikan sebagian besar hidup kita untuk mempelajari hukum algoritma seperti alkhoarizmi. Sekarang dunia sudah praktis. Kita tidak perlu menemukan kembali semua hal yang ada di dunia dari awal. Kita hanya perlu membuka buku yang pernah para ahli wariskan dalam tulisan bukunya yang sudah banyak di kembangkan sekarang. Dengan begitu kita sudah meneruskan ilmu dari orang-terdahulu, dan dengan penyempurnaan ilmu kita lebih baik dari orang-terdahulu tentunya (kalau mau sih).

Ya ini bukanlah masa kegelapan, yang dimana kita bisa banyak tahu segala hal. Saat ini kita bisa tahu sebab akibat dari sebuah dampak kesehatan dari tubuh kita dengan lebih jelas dan rasional misalnya. Dan kita tidak perlu memiliki usia yang panjang untuk mengetahuinya dan mempelajarinya. Cukup dengan membaca buku atau belajar, kita bisa memiliki garis besar pemikiran seorang ilmuan terdahulu dengan sangat singkat.

Jangan sampai masa kegelapan terulang lagi yang dimana semua ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki orang-orang sebelumnya hilang dan ilmu pengetahuan tidak berkembang di masanya. Para umatanusia terjerumus dalam kebodohan dan akan terus merusak karena ketidak tahuannya. Dan ingat juga bahwa masa-masa kita belajar itu tidak ada artinya dengan waktu yang pernah dikorbankan para ilmuan terdahulu.

Bukan hanya itu, tapi waktu yang kita korbankan bahkan hanya kurang dari 1/4 kehidupan kita (juka umur rekan-panjang). Dan tidak rugi jika ilmu yang kita peroleh terasa tidak terealisasikan dalam hidup kita, karena suatu saat nanti mungkin ada seseorang yang memperoleh ilmu dari kita yang akan mengubah dunia menjadi lebih baik.

Selain itu juga guys kita harus tahu juga bahwa yang benar-benar tahu akan masa depan kita seperti apa itu hanyalah Tuhan. Meskipun kita memiliki cita-cita dan planing hidup yang menurut kita pasti, akan tetapi bagaimanapu juga itu hanyalah sebuah perkiraan manusia yang lemah. Tentunya kata "andai saja saya dulu belajar dengan sungguh-sungguh" tidak akan pernah keluar dari mulut kebanyakan orang dewasa andai saja mereka tahu bahwa ilmu yang mereka pelajari tidak akan berarti untuk masa depan mereka.

Soo guys jangan pernah patah semangat untuk selalu belajar. Selain itu jangan pernah lupa untuk selalu meniatkan didalam hati bahwa apa yang kita lakukan ini adalah semata-mata demi menjalanka perintah Allah, karena bukankah termasuk kewajiban kita selama hidup kita untuk belajar..? Bagaimanapun juga Allah yang maha tau akan segalanya,.. masa depan kita, alur hidup kita dan kesempatan kita dimasa depan. Mudah-mudahan dengan begitu Allah membalas apa yang kita lakukan dengan balasan yang sesuai dengan apa yang kita harapkan atau mungkin lebih baik :-D

Cukup sekian guys,.. ya tidak apalah jika tidak ada yang merasakan mangfaatnya. Artikel ini sebenarnya bukan untuk menasehati orang lain, akan tetapi tujuan sebenarnya adalah kekuatan akan semangat saya sendiri. Karena apa yang saya tulis untuk orang lain adalah apa yang harus saya pertanggungjawabkan untuk diri saya sendiri.

Jangan abaikan posting saya yang berikutnya :-D
Cukup sekian...
Salam Blogger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar